KONSULTAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH

Selamat datang di webblog's Arsidi2008 web ini memuat berbagai artikel tentang Teknologi Informasi dan Ilmu yang berkaitan dengan Perpustakaan.saya juga bisa diajak sharing tentang perpustakaan sekolah.via telp/emai:arsidi_76@plasa.com/CP.081578955394

Senin, 15 September 2008

TATA RUANG, PERABOT DAN PERLENGKAPAN

PENDAHULUAN
Peningkatan mutu pendidikan dari mulai tingkat sekolah dasar sampai
Sekolah menengah umum telah menjadi kebijakan pemerintah yang harus
diwujudkan sebaik-baiknya. Salah satu upaya untuk peningkatan mutu
pendidikan sebagai mana disebutkan dalam UU No. 20 tahun 2003 tersurat
bahwa setiap satuan pendidikan jalur sekolah baik yang diselenggarakan oleh
pemerintah maupun masyarakat harus menyediakan sumber belajar. Salah
satu sumber belajar yang sangat penting adalah perpustakaan, dari mulai
tenaga kependidikan, peserta didik maupun staf penyelenggara sekolah
memperoleh kesempatan seluas-luasnya untuk memperdalam pengetahuan
dengan membaca bahan pustaka yang diperlukan baik yang berkaitan dengan
ilmu pengetahuan maupun sekedar untuk hiburan.
Sebagaimana kita tahu bahawa pepustakaan tidak hanya sebagai
sumber belajar yang sangat penting, perpustakaan juga berfungsi sebagai
pusat belajar mengajar, pusat informasi, pusat penelitian sederhana dan
pusat rekreasi. Perpustakaan mempunyai tugas mengumpulkan, mengolah,
menyimpan, mendayagunakan dan menyebarluaskan bahan pustaka kepada
guru, siswa dan tenaga administrasi.
Namun sangat kita sadari bahwa peran penting perpustakaan ini belum
merupakan prioritas utama baik dari pihak sekolah maupun pemerintah
karena perpustakaan sekolah yang ada sekarang belum dapat dikatakan
memadai dari sisi sarana maupun prasarana termasuk gedung/ruang
perpustakaan dan perlengkapannya. Untuk dapat sedikit mengatasi kendalakendala
yang ada dan memaksimalkan fungsi perpustakan perlu direncanakan
pengaturan tata ruang dan perlengkapan perpustakaan dengan baik.
Suatu perpustakaan bukan hanya menyediakan ruang kemudian
mengisi dengan koleksi yang diatur berdasarkan suatu system tertentu
serta siap dipinjamkan tetapi letak perpustakaan, bentuk ruang, penataan
perabot dan perlengkapan, alur petugas dan pengguna, penerangan dll perlu
perhatiankan oleh penyelenggara pepustakaan.

PENGERTIAN GEDUNG/RUANG, PERABOT DAN PERLENGKAPAN
1. Gedung/ruangan perpustakaan
Gedung atau ruangan perpustakaan adalah bangunan yang sepenuhnya
diperuntukkan bagi seluruh aktivitas sebuah perpustakaan. Disebut gedung
apabila merupakan bangunan besar dan permanent, terpisah dari gedung lain
sedangkan apabila hanya menempati sebagian dari sebuah gedung atau hanya
sebuah bangunan (penggunan ruang kelas), relative kecil disebut ruangan
perpustakaan.

2. Perabot perpustakaan
Perabot perpustakaan adalah sarana pendukung atau perlengkapan
perpustakaan sekolah yang digunakan dalam proses pelayanan pemakai
perpustakaan dan merupakan kelengkapan yang harus ada untuk
terselenggaranya perpustakaan.

Yang termasuk dalm perabot/perlengkapan perpustakaan antara lain :
a. Rak buku
b. Rak majalah
c. Rak surat kabar
d. Rak atlas dan kamus
e. Papan peraga / pameran
f. Laci penitipan tas
g. Lemari catalog
h. Lemari multi media
i. Lemari Arsip
j. Meja dan kursi sirkulasi
k. Meja dan kursi baca
l. Meja dan kursi pegawai
m. Kereta buku, barang
n. Tangga beroda

3. Peralatan perpustakaan
Peralatan perpustakaan adalah barang-barang yang diperlukan secara
langsung dalam mengerjakan tugas/kegiatan di perpustakaan. Yang termasuk
dalam perlengkapan perpustakaan antara lain :
a. buku pedoman perpustakaan
b. Buku klasifikasi
c. Kartu catalog
d. Buku Induk
e. Kantong buku
f. Lembar tanggal kembali
g. Label
h. Cap inventaris
i. Cap perpustakaan
j. Bak stempel
k. Kartu pemesanan
l. Mesin ketik/Komputer
m. ATK
n. Selotip
o. Lem dll.

PENENTUAN LOKASI GEDUNG/RUANGAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH
Penentuan lokasi perpustakaan sekolah agar dapat maksimal
pemanfaatannya dan tujuan mendukung proses belajar mengajar tercapai
harus dapat memenuhi criteria diantaranya :
a. Berada ditempat yang luas tanahnya memungkinkan dilakukannya
perluasan pada masa yang akan dating, sesuai dengan perkembangan
perpustakaan
b. Berada dalam lingkungan bangunan sekolah dan berkedudukan di pusat
kegiatan sekolah
c. Merupakan gedung/satu ruangan utuh yang tidak bergabung dengan
ruangan lain
d. Mudah dicapai oleh pemakai, sehingga pemakai tidak membuang-buang
waktu secara sia-sia
e. Cukup tenang dan aman untuk menghindari dari gangguan suara keras
dan kegaduhan

ALOKASI GEDUNG/RUANGAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH
Perpustakaan pada umumnya minimal memiliki 4 (empat) macam
ruangan diantaranya :
- Ruang koleksi buku (rak-rak buku)
1 rak (1 sisi, 5 susun, lebar 100 cm) dapat memuat 115-165 buku
eksemplar buku dan jarak antar rak 100-110 cm. Jadi dapat dihitung
berapa kebutuhan luas ruang yang diperlukan untuk menempatan rak dan
dapat disesuaikan dengan bahan pustaka yang dimiliki. Hal ini pun perlu
dipertimbangan untuk tahun-tahun yang akan datang. Atau berdasarkan
buku standar gedung dan perabot perpustakaan sekolah yang dibuat
Perpusnas bahwa rumus menentukan luas ruangan adalah
Jumlah judul x jumlah eksemplar buku x 1 m2
Populasi siswa
- Ruang baca
Dari beberapa pedoman bahwa untuk siswa diperkiraan
memerlukan tempat 1 m2 yang dapat secara keseluruhan diambil sekitar
20-30 % populasi siswa.
- Ruang pengolahan bahan pustaka dan ruang Staf
Untuk melakukan aktifitas pengadaan dan pengolahan buku luas
ruangan tergantung berapa jumlah pengelola perpustakaan diperkirakan
setiap petugas memerlukan 2,5 m2.
- Ruang sirkulasi
Ruang ini dipergunakan untuk melayani siswa dalam peminjaman
dan pengembalian buku, ruang yang diperlukan minimal cukup untuk
meletakan meja sirkulasi dan perlengkapan lainnya.

PEMBAGIAN RUANG MENURUT FUNGSI
Menurut fungsinya pembagian persentase untuk masing-masing ruang
adalah sebagai berikut ;
- untuk perpustakaan dengan system tertutup
• areal untuk koleksi 45 %
• areal untuk pengguna / siswa 25 %
• areal untuk staf 20 %
• areal untuk keperluan lain 10 %
- untuk perpustakaan dengan system terbuka
• areal koleksi dan pengguna 70 %
• areal untuk staf 20 %
• areal untuk keperluan lain 10 %
Yang termasuk dalam areal koleksi adalah ;
- areal buku rujukan, bahan ajar
- areal majalah, surat kabar/ kliping
- areal kolekai non buku
Sedangkan yang termasuk areal pengguna adalah ;
- areal peminjaman
- areal baca yang bercampur dengan koleksi
- areal catalog perpustakaan
- areal fotocopy
- areal baca perorangan / studi carel
- areal pameran
Yang termasuk areal staf :
- areal pengadaan, pengolahan
- areal kerja pimpinan
- areal computer pengolahan
- areal tata usaha/administrasi
- areal makan
- gudang buku dan perlengkapan

BENTUK RUANG
Bentuk ruang yang paling efektif adalah bentuk bujur sangkar, karena paling
mudah dan fleksibel dalam pengaturan perabot apalagi bila rak buku yang
dimiliki banyak dan lalu lintas yang ramai. Bentuk ini juga paling baik dan
mudah dalam pengaturan pencahayaan/ penerangan

TATA RUANG
Merencanakan tata ruang harus didasari dengan hubungan antar
ruang yang dipandang dari segi efisiensi, alur kerja, mutu layanan, keamanan
dan pengawasan. Lihat contoh.
Penempatan perabotan perpustakaan diletakan sesuai dengan fungsi
dan berdasarkan pembagian ruang diperpustakaan sebagai contoh :
- lobi
lemari penitipan barang, papan pengumuman dan pameran, kursi tamu,
meja dan kursi petugas
- ruang peminjaman
meja dan kursi sirkulasi, kereta buku, lemari arsip, laci-laci kartu
pengguna, jika sudah otomosi maka computer , bacode reader dan
kursi petugas.
- ruang koleksi buku
rak buku baik dari satu sisi atau dua sisi, kereta buku, tangga beroda
- ruang baca
meja kursi baca kelompok, perorangan ( studi karel) dan meja kamus
- ruang administrasi
meja kursi petugas, lemari arsip, mesin ketik, computer, pesawat
telpon, kereta buku, lemari buku dsb.

PENERANGAN, VENTILASI SERTA PENGAMANAN
Penerangan harus diatur sehingga tidak terjadi penurunan gairah
membaca atau membuat silau. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
menghindari sinar matahari langsungserta memilih jenis yang dapat
memberikan sifat dan taraf penerangan yang tepat dengan kebutuhan,
misalnya :
- lampu pijar : memberikan cahaya setempat
- lampu TL/PL/Fluorescent : memberikan cahaya yang merata
- lampu sorot ; memberi cahaya yang terfokus pad obyek tertentu
Ventilasi dalam perpustakaan harus diperhatikan selain untuk petugas
juga diperlukan untuk bahan pustaka. Ada 2 macam system ventilasi :
- Ventilasi pasif
Ventilasi yang didapat dari alam caranya membuat lubang angina atau
jendela pada sisi dinding yang berhadapan serta sejajar dengan arah
angin local. Luas lubang angin atau jendela diusahakan sebanding
persyaratan dan fasilitas ruang (10 % dari luas ruang yang
bersangkutan). Bila menggunkan ventilasi pasif seperti ini sebaiknya
rak tidak ditempatkan dekat jendela demi keamanan koleksi dan
terhindar dari sinar matahari langsung.
- Ventilasi aktif
Ventilasi aktif adalah menggunakan sistem penghawaan buatan yaitu
menggunakan AC ( Air Conditioning). Karena temperature dan
kelembaban ruang perpustakaan yang kontans maka dapat menjaga
keawetan koleksi dan peralatan tertentu seperti koleksi langka,
pandang dengan dan computer.

PENGAMANAN
Untuk menjaga keamanan perpustakaan perlu antisipasi bila terjadi
sesuatu seperti kebakaran, bencana alam, hama dll.
- Kebakaran
Penempatan jalam darurat kearah luar pada tempat-tempat
strategis yang mudah dicapai
Pemilihan bahan bangunan yang tidak mudah terbakar
Penyediakan alat-alat pemadam kebakaran
Alat pendeteksi kebakaran ( alarm system)
- Gempa bumi, angina topan, air hujan, banjir dan petir
Perencanaan ketinggian permukaan lantai dasar lebih tinggi dari
pada tanah disekitar bangunan
System drainasi pembuangan air hujan jangan menimbulkan
genangan pada halaman perpustakaan
Perencanaan bangunan tahan gempa
Memasang system penangkal petir terutama pada bangunan
bertingkat
- Hama
Pemilihan bangunan yang tahan hama
Mengurangi celah-celah kecil pada bangunan yang dapat
dijadikan rumah tikus
Memberikan suntikan anti rayap disekeliling bangunan
- Pencurian bahan pustaka
System perencanaan satu pintu keluar masuk
Peletakan lubang/jendela untuk ventilasi dilakukan pada tempat
yang sullit dijangkau

PENGGUNAAN RAMBU-RAMBU
Rambu-rambu dalam perpustakaan selain untuk memperindah ruangan
juga membantu pengguna menemukan dan memanfaatkan koleksi dan
fasilitas perpustakaan secara maksimal. Rambu-rambu dibuat dalam bentuk
tulisan, symbol ataupun gambar.
Contoh rambu didalam perpustakaan seperti symbol atau tulisan “
meja informasi”, “ Penitipan Barang “, ‘ Harap Tenang” atau “Dilarang
merokok”. Dalam mendesain rambu di perpustakaan perlu memperhatikan
huruf, hendaknya huruf yang sederhana mudah dibaca dari jauh dengan
ukuran yang proposional. Kata-kata yang digunakan juga harus yang singkat
lugas, informasi secukupnya dan konsisten. Didalam penempatan ramburambu
perpustakaan biasanya menggunakan metode digantung diplafon
diatara rak, ditempel didinding atau perabot, ditempatkan berdiri diatas
lantai atau perabot perpustakaan.

Windows Vista

Windows Vista adalah nama dari versi terbaru Microsoft Windows, sistem operasi berbasis grafis dari Microsoft yang digunakan pada komputer pribadi (PC), baik untuk pengguna rumahan maupun bisnis, pada komputer laptop, maupun media center.
Sebelum diumumkan dengan nama Windows Vista pada 22 Juli 2005, sistem operasi ini lebih dikenal dengan codename Longhorn (berasal dari nama Longhorn Saloon, sebuah bar terkenal di Whistler, British Columbia, Kanada).
Microsoft meluncurkan Windows Vista pada 8 November 2006 untuk pengguna bisnis, dan 30 Januari 2007 untuk pengguna rumahan. Dengan demikian, peluncuran Windows Vista ini berjarak lebih dari lima tahun sejak peluncuran Windows XP pada 25 Oktober 2001.

Perpustakaan Elektronik Masa Depan

Electronic Library (Perpustakaan Elektronik) merupakan perpustakaan masa depan. Karena itu, perlu dirancang untuk mendekatkan ke arah itu. Tidak ada satu pun perpustakaan di dunia yang mampu menghimpun sekaligus menyimpan semua bahan pustaka tercetak yang terbit di bawah satu atap.
Alasannya sangat sederhana. Perpustakaan mengandung arti makna kerja sama. Bentuk kerja sama ini bermacam-macam, mulai dari yang mudah sampai kompleks, serta dari berbiaya murah hingga tinggi.
"Yang penting kerja sama ini tetap diperlukan agar semua bahan pustaka dalam koleksi perpustakaan dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin secara lintas sektoral," kata Kepala Perpustakaan Nasional RI Dady Rahamanta di depan peserta Seminar Nasional ''Peranan Pendidikan dan Pelatihan Terbuka/Jarak Jauh Dalam Menunjang Pelaksanaan Otonomi Daerah'' di Surabaya baru-baru ini.
Pengembangan Electronic Library, menurutnya, harus diawali dengan mengembangan SDM yang ada di perpustakaan di bidang Information and Communica-tion Technology. Berbagai pendidikan instruksional mengenai bibliografi yang dikembangkan sebagai sara-na pelaksanaan berbagai layanan rujukan tradisional, semakin diyakini sebagai suatu mekanisme yang efektif untuk memberikan pemahaman kepada pelajar dan mahasiswa mengenai aneka layanan dan sumber daya yang ada di perpustakaan dalam era kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan program-program bibliografi, perpustakaan menyiapkan ruangan yang secara khusus dirancang untuk internet, serta pengalihan dana dari pengadaan bahan pustaka tercetak ke dalam pustaka elektronik.
''Perubahan model ruang kelas gaya ceramah yang sifatnya tradisional ke ruang kelas elektronik gaya laboratorium tidak terus berkembang, sehingga tidak hanya terjadi di perpustakaan,'' katanya. Ruang elektronik bisa juga disebut sebagai ruang kelas komputer, ruang kelas dengan perlengkapan media, laboratorium media. Kerja sama perpustakaan sudah waktunya dilakukan dalam menunjang ''sistem belajar jarak jauh''.
Sistem Nasional Perpustakaan di Indonesia, terdiri dari Perpustakaan Umum, Perpustakaan Khusus, Perpustakaan Sekolah, Perpustakaan Perguruan Tinggi, dan Perpustakaan Nasional RI.
Perpustakaan Nasional ini membina Perpustakaan Nasional Depdiknas dan Pusat Pembinaan Perpustakaan daerah.
Pangkalan Data Nasional memiliki koleksi deposit nasional, koleksi eks perpustakaan Museum Nasional, Koleksi Manuskrip Nusantara, dan Data Koleksi Indonesia di luar negeri. Semuanya bisa diakses dengan menggunakan Virginia Tech Library System.
Kerja sama antarperpustakaan bisa dilakukan melalui jaringan on-line maupun off-line. (029)